Deddy Bits Mjl Bns Cms
Jumat, 20 Oktober 2017
Rabu, 13 April 2016
SEJARAH DESA BUNISEURI
SEJARAH SINGKAT DESA BUNISEURI
KECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS
( disusun pada tahun
2008 oleh Deddy Bits Munjul Buniseuri )
I.
Asal usul
Menurut catatan sejarah dan ceritera turun temurun
para orang tua dahulu bahwa pada mulanya tanah Desa Buniseuri merupakan tanah
hutan yang sangat lebat sekali. Menurut ceritera, orang yang pertama kali
membuka tanah hutan untuk kemudian dijadikan tempat pemukiman, lahan pertanian
dan pesawahan adalah seseorang yang bernama “JAKALALANA” . Beliau berasal dari daerah cirebon yang dari tempat
asalnya kemudian pergi berkelana karena tidak mau tunduk kepada kompeni Belanda
yang lagi berkuasa di Bumi Nusantara. Dalam pengembaraannya kemudian beliau
menetap dan membuka lahan hutan kemudian digunakan untuk pemukiman dan
pertanian. Sewaktu beliau membuka lahan hutan, alat yang dipergunakannya adalah
berbentuk golok yang bagi orang tatar pasundan alat itu dikenal dengan sebutan “BEDOG”. Karena alat yang beliau
pergunakan untuk membuka lahan hutan berbentuk Bedog (golok) maka kemudian
beliau dikenal dengan julukan “Bapa
Bedog”, yang sewaktu meninggal di
makamkan di daerah Cipeuteuy. Oleh karena itu tidak heran makam yang ada
dilingkungan Cipeuteuy dikenal dengan sebutan “Makam Bapa Bedog”.
Sekitar tahun 1801 masehi, waktu itu diwilayah Desa
Buniseuri terdiri dari 2 (dua) desa, yaitu :
1.
Desa Urug
2.
Desa Buniseuri
Tetapi seiring dengan perjalanan
waktu, kemudian kedua desa itu bergabung menjadi satu dengan nama “Desa Buniseuri”.
Nama “Buniseuri”
itu sendiri menurut sejarah dan ceritera para orang tua , berasal diambil dari
suatu nama sumber mata air yang bernama “Cibuniseuri” yang berjarak sekitar
1000 meter disebelah Barat Daya dari pusat kota Desa Buniseuri, ( Citampian
Dusun Kidul sekarang ).
Penduduk Desa
Buniseuri berbahasa dan berkebudayaan Sunda dan secara historis merupakan
keturunan Kerajaan Galuh dan kesultanan Curebon.
Secara
Administratif, Pemerintahan Desa Buniseuri telah tercatat dan dapat diketahui
sejak tahun 1802 masehi, yang pada waktu itu yang menjadi Kepala Desa pertama
bernama “TUAMURID” dan memerintah dari tahun 1802 sampai tahun 1821 masehi
memerintah selama 19 tahun. Kepala Desa pada tahun 2008
bernama Agus Suryana, SH.
Sampai saat sekarang Desa Buniseuri telah dipimpin oleh 28 orang Kepala Desa.Urutan nama-nama Kepala Desa yang memerintah di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut :
1.
Tuamurid
memerintah sejak tahun 1802 - 1821 M
2.
Candrawikrama 1821 - 1867
M
3.
Asnawijaya 1867 -
1870 M
4.
Yudadisastra 1870 - 1885
M
5.
Sastramanggala 1885 - 1894
M
6.
Sastrawijaya 1894 - 1898
M
7.
Asnamanggala 1898 - 1912
M
8.
Sumantadisastra 1912 - 1913 M
9.
Amantadisastra 1913 - 1922
M
10. Wiradisastra 1922
- 1927 M
11. Halimi Nata Praja 1927
- 1930 M
12. Mad Kurdi 1930
- 1934 M
13. Sasmita 1934
- 1937 M
14. Halimi Nata Praja 1937
- 1940 M
15. Sumardja 1940
- 1945 M
16. Akias 1945
- 1950 M
17. Wirasutisna 1950
- 1962 M
18. H. Ahmad 1962
- 1980 M
19. M. Herman Permana 1980
- 1982 M
20. M. Mardjuki 1982
- 1993 M
21. Haris Hadiyana 1993
- 2001 M
22. Drs. Darmatin 2001
- 2002 M (28 Juni)
23. Ir. Saleh Dimyati 28 Juni 2002
- 29 Agustus 2007
24. Agus Suryana, SH.
29 Agustus 2007 - 2008 M
25. Somana PJS 2008 - 2011 M
26. H. Ateng 2011 - 2015 M
27. Nanang Komara PJS Januari - April 2016 M
28. Maman Sulaeman 2016 - 2022 M
29.H. Ateng Rusmana SH 2022 - 2027 M
Bila dilihat dari tanda-tanda, terutma dari
makam-makam keramat yang berada di daerah sekitar
Ibu Kota Desa Buniseuri, penduduknya berasal dari para pendatang. Makam-makam
tersebut sampai saat ini merupakan makam keramat yang mempunyai keterkaitan
yang sangat erat dengan asal usul sejarah dan perkembangan Desa Buniseuri.
Makam-makam keramat tersebut antara lain adalah :
1.
Embah Surabaya, yang
berasal dari daerah Rajadesa yang bersemayam di Makam Saga.
2. Embah Demang,
yang berasal dari daerah Rajadesa yang bersemayam di Makam Cipeuteuy.
3. Embah Narangbaya,
yang berasal dari daerah Imbanagara yang bersemayam di Makam Cipeuteuy.
4.
Embah Suraita,
yang berasal dari daerah Utama yang bersemayam di Makam Namas.
Menurut sejarah dari keterangan dan ceritera para
leluhur, pada waktu Kerajaan Utama diserang oleh Kerajaan Mataram, Embah
Suraita meloloskan diri ke suatu daerah yang kemudian hari dikenal dengan nama
Buniseuri, kemudian beliau menetap dalam keadaan sangat menderita.
Embah Suraita memiliki seorang anak yang diberi nama
Raden Wargayasa, yang kemudian bersemayam di sebelah Barat Desa Buniseuri.
Raden Wargayasa sendiri menurut sejarah memiliki dua orang anak laki-laki yang
bernama :
1.
Raden Partasuta
2.
Raden Sutadjaya
Raden
Sutadjaya mempunyai gelar kehormatan sebagai Raden Jangraga, yang saat ini
bersemayam di daerah Ciongka Desa Selacai.
Sebutan Nama “Buniseuri”
itu sendiri menurut catatan sejarah pertama kalinya dikenal pada waktu Raden
Suraita meloloskan diri, diburu dan dicari-cari oleh musuh dari Kerajaan
Mataram ia tiba di suatu tempat. Disana ia mendengar ada yang mentertawakan,
namun orangnya tidak nampak. Maka dinamailah oleh beliau tempat tersebut dengan sebutan
“Buniseuri”. Tempat dimana beliau bersembunyi ada suatu sumber mata air yang
kemudian oleh Beliau diberi nama “Cibuniseuri” yang sampai saat ini sumber mata
air tersebut masih ada dan dijadikan sebagai tempat pemandian umum dan saat ini
letaknya di Kampung Kidul.
Selain itu, menurut ceritera para leluhur yang turun
temurun kepada para orang tua, di Pemandian Cipeuteuy sekarang letaknya di
wilayah kota Buniseuri sebelah utara, pada waktu-waktu tertentu sampai saat ini
kadang-kadang terdengar ada suara-suara seperti orang tertawa namun mahluknya
tidak nampak dan mengaku bernama Centring Manik Mojang Mande / Mojang Cinde.
Konon menurut ceritera, bagi mereka yang mempunyai maksud atau keinginan apa
saja bisa mandi di Pemandian Cipeuteuy ini untuk mengalap berkahny. Terutama
yang belum mempunyai jodoh dan yang menginginkan jabatan tertentu, apa bila
mandi di Pemandian Cipeuteuy ini Insya Alloh dengan seijin Alloh SWT. Bakal
terkabul. Wallohuallam.
II.
Gambaran Umum Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku yang sampai saat ini menurut
catatan berpenduduk sebanyak 57.851 orang, sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani, disamping sebagian lagi sebagai pegawai negeri,
pegawai swasta, pedagang, sektor jasa, industri dan usaha-usaha lain. Bahkan
banyak pula yang bekerja di luar kota (sebagian besar disektor jasa) dan pada
umumnya berhasil sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan
dan perkembangan Kecamatan Cipaku, khususnya bagi desanya masing-masing.
Kecamatan Cipaku mempunyai luas wilayah seluas 5832
Hektar. Yang terdiri dari 13 desa dan 64 dusun. Wilayah Kecamatan Cipaku
dilintasi oleh jalan provinsi yang merupakan jalur utama yang menghubungkan
antara Tasikmalaya dengan Cirebon.
Wilayah Kecamatan Cipaku pada umumnya mempunyai
daerah yang berbukit-bukit dan berlereng-lereng yang sebagian besar merupakan
daerah pegunungan dan didominasi oleh
area pesawahan dan perkebunan. Ketinggian tanah berkisar antara 100 - 500 m di
atas permukaan laut. Suhu udara berkisar antara 280C sampai dengan
320C. Curah hujan rata-rata berkisar sebesar 95,3 mm per tahun.
Kondisi Geografis
Salah satu desa yang cukup maju di Kecamatan Cipaku
adalah Desa Buniseuri yang merupakan salah satu dari 13 desa yang berada di
wilayah Kecamatan Cipaku Kabupaten ciamis.
Posisinya terletak persis berada di tegah-tengah dan merupakan pusat Ibu
Kota Kecamatan Cipaku. Jarak dari Ibu Kota Kewedanaan Kawali sekitar 9 Km dan
dari Ibu Kota Kabupate Ciamis sekitar 12 Km, dan dari Ibu Kota Provinsi Jawa
Barat sekitar 130 Km.
Secara administrasi, Desa Buniseuri terdiri dari 5
Dusun, 17 RW, dan 48 RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1.
Sebelah Utara
berbatasan dengan desa Selamanik
2.
Sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Mekarsari
3.
Sebelah Barat
berbatasan dengan Desa Pusakasari
4.
Sebelah Selatan
berbatasan dengan Desa Muktisari
Desa Buniseuri, seperti halnya Kecamatan Cipaku
Kabupaten ciamis pada umumnya berikim trofis dengan mengalami dua musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau dengan curah hujan rata-rata sebesar 95,3 mm per
tahun. Keadaan suhu udara berkisar antara 280C sampai dengan 320C.
Secara umum Wilayah Desa Buniseuri berada pada
lintasan antara kota, Ibu Kota Kabupaten dan Ibu Kota Kewedanaan dan dilintasi
jalur jalan utama yang menghubungkan
Kota Ciamis dengan Cirebon. Ketinggian rata-rata 450 meter di atas
permukaan laut dengan permukaan tanah datar dan sebagian besar pegunungan yang
berbukit-bukit dan berlereng-lereng.
Kondisi Topografis
Apabila dilihat dari Aspek Topografi, wilayah Desa
Buniseuri memiliki topografi yang datar, tetapi sebagian besar wilayahnya
berlereng-lereng dan berbukit-bukit dengan elevasi ketinggian tana + 199 meter dpl. Bila dikelompokan ke dalam
elevasi ketinggian tanah di Kabupaten Ciamis, ketinggian tanah Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku masuk pada ketinggian tanah antara 100-500 meter dpl. Namun
ketinggian rata-rata 450 meter dpl. Ketinggian tanah pada level ini sebagian
besar merupakan lahan pertanian dan perkebunan yaitu sekitar 49 %.
Adapun penggunaan lahan pada Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku sebagian besar peruntukannya sebagai lahan pertanian,
perkebunan dan sebagian lagi digunakan sebagai industri dan perumahan penduduk.
Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku yang
tercatat sampai dengan Bulan Januari 2008 adalah 7.318 orang . Jumlah tersebut
terdiri dari :
Pria berjumlah = 3.654 orang
Wanita berjumlah = 3.664 orang
Dari komposisi data tersebut menunjukan bahwa jumlah
penduduk berjenis kelamin wanita lebih banyak daripada penduduk yang berjenis
kelamin pria. Hal ini terlihat dari selisih yaitu sebanyak 10 orang.
Kondisi Sosial Budaya
a.
Bidang keagamaan
Penduduk Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku secara
keseluruhan memeluk agama Islam. Dalam kehidupan keagamaan para tokoh
masyarakat terutama tokoh agama berperan sebagai pemimpin informal dan
keberadaannya sangat membantu kepada pemerintah Desa Buniseuri dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat. Hal ini dapat terlihat dari terciptanya hubungan dan koordinasi
yang sangat baik dalam setiap pelaksanaan kegiatan dan pembangunan.
Adapun sarana dan prasarana / fasilitas peribadatan
di Desa Buniseuri terdiri dari masjid dan langgar yang kesemuanya berjumlah 25
masjid dan langgar, yang mana kondisinya dalam keadaan baik dan layak pakai.
b.
Bidang Pendidikan
Sebagai sarana
penunjang dibidang Pendidikan terdiri dari :
5 Sekolah Dasar
(SD) Negeri
1 Sekolah Dasar
(SD) Swasta
1 Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri
1 Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta
1 MTs Negeri
12 Madrasah
(Negeri dan Swasta).
Tingkat pendidikan
Laki-Laki
|
Wanita
|
|
1. Usia
3 – 6 tahun
2. Usia
3 – 6 tahun sedang ikut TK
3. Usia
7-18 tahun tidak melanjutkan
4. Usia
7-18 tahun melanjutkan
5. Tamat
SD Sederajat
6. Tamat
SMP Sederajat
7. Tamat
SMA Sederajat
8. Tamat
D1
9. Tamat
D2
10. Tamat
D3
11. Tamat
S1
12. Tamat
S2
13. Tamat
S3
|
78
43
12
729
503
240
233
42
10
15
30
2
-
|
51
28
10
485
334
159
156
27
11
10
20
-
-
|
c.
Bidang Kesehatan
Adapun prasarana kesehatan di Desa Buniseuri terdiri
dari :
1 Puskesmas
10 Posyandu
4 Balai
Pengobatan
3 Bidan Desa
d.
Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian penduduk Desa Buniseuri beraneka
ragam sesuai dengan latar belakang dan keahlian masing-masing diantaranya dapat
di klasifikasikan sebagai berikut :
Laki-laki
|
wanita
|
|
1. Petani
2. Buruh Tani
3. Pedagang
4. Pegawai Negeri Sipil
5. Pegawai Swasta
6. TKI
7. Peternak
8. Pengrajin Industri Rumah Tangga
9. Dokter Swasta
10. Lain-lain
|
602
135
150
153
300
2
6
15
1
-
|
400
90
100
102
75
1
4
10
-
-
|
Tenaga Kerja
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
1. Penduduk
Usia 18-56 tahun
2. Penduduk
Usia 18-56 tahun bekerja
3. Penduduk
Usia 18-56 tahun tidak bekerja
4. Penduduk
Usia 0-6 tahun
5. Penduduk
Usia 7-18 tahun masih sekolah
6. Penduduk
Usia 56 tahun ke atas
7. Penduduk
Usia Angkatan Kerja
|
2802
1081
250
356
728
409
1081
|
1868
721
167
238
485
273
721
|
III.
Tingkat Pendidika Aparat Desa Buniseuri
Kepala
Desa
Sekretaris
Desa
Kepala
Urusan Pemerintahan
Kepala
Urusan Keuangan
Kepala
Urusan Pembangunan
Kepala
Urusan Pemberdayaan Masyarakat
Kepala
Urusan Umum
Kepala
Urusan Kesejahteraan Rakyat
Kadus
5 orang
|
S1
BA (Sarmud)
BA (Sarmud)
SMA
SMA
SMA
SMA
S1
SMP
|
IV.
Kelembagaan
1.
BPD
2.
LPM
3.
MUI Desa
4.
PKK
5.
Karang Taruna
6.
Polmas
7.
Pertahanan Sipil
/ Linmas.
Catatan :
Data sewaktu – waktu bisa berubah,
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan !!!
Langganan:
Postingan (Atom)